Selasa, 29 Januari 2013

Sejarah singkat band indie indonesia


20 Band Indie Top Indonesia

Era perkembangan band indie Indonesia Semakin hari semakin berkembang, hal ini diikuti dengan semakin kreatifitasnya band-band indie mengahasilkan aransement lagu yang inovatif dan bahkan secara kualitas mungkin lebih baik dari pada major label. Berikut 20 band Indie yang mempunyai kualitas dan berpengaruh cukup kuat dalam mengembangkan nama Indie di tanah air.

1. Naïf

naif band
Naif adalah band indie papan atas yang terbentuk pada tanggal 22 oktober 1995 di Jakarta, mempunyai formasi “David” Bayu Danang Jaya (Vocal), Mohammad “Emil” Amil Hussein (Bass, Keyboard, Vocal), Fajar “jarwo” Endra Trauna/ Mr.J (Gitar, Vocal), Franki “Pepeng” Indrasmoro Sumbodo (Drum, Percussion, Vocal).
Bila band lain berlomba-lomba ingin bekerjasama dengan major label, justru band yang satu ini lebih memilih indie label untuk terus berkiprah dalam industri musik Indonesia. Alasan Naif pindah ke jalur indie dikarenakan band pengusung lagu retro ini ingin mengembangkan potensi mereka untuk terus berkreasi dan menghasilkan lagu-lagu yang berkualitas.

2. Burgerkill

Burgerkill band
Burgerkill adalah band metalcore asal kota kembang bandung yang terbentuk pada bulan Mei 1995. Nama band ini diambil dari nama sebuah restoran siap saji di Amerika Burger King yang kemudian diparodikan menjadi Burgerkill. Band ini sangat eksis di Indonesia terutama di kota kelahirannya Bandung.
Burgerkill kerap kali menjadi band yang paling ditunggu penampilanya pada acara-acara musik Indonesia terutama Rock. Band yang kerap kali membuat penontonnya melakukan “wall of death” ini pernah diundang pada salah satu acara musik bergengsi di Australia yaitu Soundwave pada tahun 2009 dan pernah juga menjadi pembuka band metal kelas wahid dunia Mastodon di acara Big Day Out tahun 2010.

3. The Sigit

The S.I.G.I.T (The Super Insurgent Group of Intemperance Talent) adalah band Rock‘n Roll Indonesia berasala dari kota kembang Bandung. The Sigit digambarkan sebagai sebuah Rock Garage band dan sering dibandingkan dengan Wolfmother dan The Datsuns, bahkan kerap dijuluki sebagai ‘Indonesian Answer to Wolfmother‘ oleh beberapa media Australia. Rumornya, asal nama band mereka dikabarkan berasal dari ayah Rekti yaitu Sigit.
The Sigit berhasil menarik banyak perhatian pencinta musik indie dalam dan luar negeri sejak kemunculanya pada tahun 2005. Setelah peluncuran album mereka yang berjudul “Black Amplifier” The Sigit semakin terkenal bahkan mendapatkan kesempatan untuk menggelar konser di Australia dan Amerika. Aksi panggung yang menarik dan harmonisasi lagu yang pas membuat band ini selalu di tunggu oleh para pencinta musik indie tanah air.

4. Superman Is Dead

sid band
SID (SUPERMAN IS DEAD) adalah band punk rock asal kota Bali yang didirikan pada rahun 1995. Arti kata SID ini pun dapat diartikan sebagai manusia yang tidak sempurna. Untuk sebagian orang mungkin band ini sangat idealis pada aliran musik mereka di tengah ketatnya aliran musik lain yang sedang eksis di tanah air, tetapi itulah yang membuat band ini tetap eksis dan selalu di tunggu penampilanya di atas panggung oleh para fans. SID juga sudah banyak mencicipi tour besar ke berbagai Negara seperti Vans Warped Tour id USA yang berlangsung pada bulan Juni sampai Juli pada tahun 2009.

5. Rocket Rockers

Rocket Rockers band
Rocket Rockers adalah salah satu Indie band asal kota kembang Bandung yang berdiri pada tanggal 1998, tetapi pada saat itu Rocket Rockers masih memakai Immorality President sebagai nama bandnya. Rocket Rockers mempunyai formasi awal Firman (guitar/voc), Aska (guitar/voc), Bisma (bass), Doni (drum). Walau awalnya band ini sempat bekerja sama untuk mayor label tetapi selang beberapa tahun kemudian ROCKET ROCKERS akhirnya membuat label mereka sendiri yang diberi nama Reach & Rich Records.
Pada tahun 2006 menjadi moment besar untuk Rocket Rockers karena band ini berhasil menjadikan satu-satunya band Indonesia yang masuk ke dalam sebuah film dokumenter punk se-dunia “PUNK’S NOT DEAD THE MOVIE: A Revolution 30 Years In the Making”. Film tersbut disutradari oleh Susan Dynner yang menelusuri tentang perkembangan dan eksistensi Punk Rock selama 30 tahun terakhir.

6. Gugun And The Blues Shelter

GUGUN AND THE BLUES SHELTER band
Gugun blues shelter (GBS) adalah band blues asal kota Jakarta yang terbentuk pada tahun 2004. Band ini beranggotakan Muhammad Gunawan “Gugun” (gitar), John Armstrong “Jono” (bass) dan Aditya Wibowo “Bowie” (drum). Terbentuknya band ini terinspirasi oleh Jimi Hendrix, Betty Davis, Stevie Ray, Led Zeppelin dan Vaughan.
Gugun blues shelter berhasil menjadi pemenang pada kompetisi Hard Rock Global Battle of The Bands yang pertama , Gugun Blues Shelter dari Hard Rock Cafe Jakarta berkesempatan tampil sebagai band pembuka musisi-musisi legendaris seperti Bon Jovi, Rod Stewart, The Killers , Stevie Nick dalam acara Hard Rock Calling 2011 di London’s Hyde Park, dan itu merupakan salah satu festival musik dunia yang paling dinantikan.

7. Mocca

MOCCA band
Mocca adalah salah satu grup band yang paling ditunggu penampilanya oleh banyak pencinta musik indie tanah air. Band asal kota Bandung yang terbentuk pada tahun 1999 ini mempunyai formasi Riko Prayitno (Gitar), Arina Ephipania (Vokal dan Flute), Achmad Pratama (Bass), dan Indra Massad (Drum) ini mengusung aliran indie pop folk jazz swing bossa nova.
Lagu Secret Admirer dan Me and My Boyfriend pada album My Diary mampu melambungkan nama Mocca , bahkan salah satu perusahaan rekaman asal Jepang, Excellent Records memasukkan nama mereka ke dalam album kompilasi Pop Renaisance. Pada tahun 2004 akhirnya Mocca dapat menggelar penampilannya di Okinawa, Jepang.

8. Pure Saturday

Pure Saturday bandPure Saturday adalah band indie asal kota kembang Bandung yang terbentuk sejak tahun 1994 , band ini beranggotakan Muhammad Suar Nasution (vokal, gitar),Arief Hamdani (gitar), Ade Purnama (bass), Aditya Ardinugraha (gitar), dan Yudistira Ardinugraha (drum). Pembuatan musik yang simple dan khas membuat Pure Saturday mudah dikenal oleh pencinta musik Indie Indonesia.
Pure Saturday sempat menghilang dari dunia Indie dikarenakan kesibukan masing – masing personil untuk mengurus keluarga dan bisnisnya, dan eksis kembali pada tahun 2005. Walaupun sempat vakum beberapa tahun tetapi aksi penampilan Pure Saturday masih menjadi sorotan oleh para pencinta musik Indie. Hal ini dibuktikan dengan tiket konser mereka di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada hari Selasa, 15 Mei lalu yang sold out tanpa di promosikan.

9. The Upstairs

The Upstairs band
The Upstairs adalah salah satu band indie asal Jakarta yang mengusung alira new wave seperti Depeche Mode, Devo, A Flock of Seagulls, samapi Joy Division dan terbentuk pada tahun 2001. Dengan ciri musikal mereka yang danceable,dan aksi panggung yang menarik, serta kharisma sang frontman Jimi Multhazam yang dapat membuat penonton terpana dengan aksi panggung nya, membuat band ini selalu di tunggu penampilanya oleh para fans terutama pencinta musik indie.

10. Killing me inside

Killing me inside band
Killing me inside atau yang lebih sering dikenal sebagai Killms ini dibentuk pada tahun 2006 di Jakarta. Band ini mengusung genre Modern Rock / Emo dengan formasi Onadio Leonardo (vokalis), Josaphat Klemens (gitaris), dan Rudye Nugraha Putra (keyboardist) , dibantu oleh Angga Tetsuya Wibisana sebagai additional bassist dan Putra Pra Ramadhan sebagai additional drum.
Band ini kerap kali tampil dalam berbagai acara – acara pensi sampai televisi, dan Killing me inside juga banyak menjadi idola anak – anak muda masa kini. Walaupun sempat beberapa personil hengkang dari Killing me inside tetapi hal ini tidak mengurangi kreatifitas mereka untuk terus berkarya.

11. Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca atau sering mendapat sebutan ERK adalah salah satu band Indie asal Jakarta yang terbentuk pada tahun 2001, dengan formasi Cholil Mahmud (vokal, gitar), Adrian Yunan Faisal (vokal latar, bass), Akbar Bagus Sudibyo (drum, vokal latar).
Prestasi Efek Rumah Kaca sangat luar biasa, mereka berhasil menjadi Nominator AMI Award 2008, Rookie of The Year 2008 oleh Majalah Rolling Stone, dan peraih penghargaan MTV Music Award 2008 dengan kategori The Best Cutting Edge.

12. Deadsquad

DeadSquad band
Deadsquad terbentuk pada tahun 2006, dengan formasi Daniel (Vocal), Stevi Item Ex Step Forward (Gitar), Coki Netral (Gitar), Boni Ex Tengkorak (Bass), dan Andyan Ex Siksa Kubur (Drum). Pada awalnya Deadsquad merupakan sebuah band projek yang hanya memainkan lagu – lagu beraliran oldschool metal seperti Sepultura, Slayer, Pantera dan Anthrax. Tetapi walau hanya sebuah band projek Deadsquad mendapatkan apresiasi yang baik oleh para pencinta musik bawah tanah Indonesia.

13. Bottlesmoker

Bottlesmoker adalah buah Persahabatan dari dua orang remaja bernama Ryan Adzani (Nobie) dan Anggung Suherman (Angkuy) yang sering membuat musik kamar atau bedroom music. Dikarenakan hasil karya mereka tidak terlalu mendapat apresiasi tinggi dari para pecinta musik tanah air, akhirnya Bottlesmoker menerbangkan sayapnya untuk memulai karir di luar negeri. Ternyata respon publik luar negeri yang sangat baik menyambut kedatangan mereka, membuat Bottlesmoker lebih nyaman menggelar konser diluar negeri.

14. Goodnight electric

Goodnight electric band2
Goodnight electric adalah sebuah grup musik beraliran synthpop asal kota Jakarta yang terbentuk pada tahun 2003. Grup musik ini terinspirasi oleh beberapa band di tahun 90’an seperti The Cure, Depeche Mode, Kraftwerk, Yazoo, The Lighting Seeds, Belle and Sebastian. Single “Am I Robot?” dan “Rocket Ship Goes By” berhasil mendapatkan banyak apresiasi dari pencinta musik Indonesia sehingga Goodnight electric banyak dikenal oleh berbagai remaja tanah air.

15. NOXA

NOXA adalah salah satu band Gridcore asal kota Jakarta yang terbentuk pada tahun 2002. Band yang cukup di segani ini sudah banyak memakan asam garam untuk berbagai konser dalam dan luar negeri. Walaupun sempat di rundung duka atas wafatnya salah satu founder NOXA Robin Hutagaol akibat kecelakaan , NOXA tetap bangkit dan terus melanjutkan karirnya untuk meramaikan industry musik Indonesia.

16. The Trees and The Wild

The Trees and The Wild band
The Trees and The Wild adalah hasil perpaduan dari tiga orang sahabat yakti Iga, Andra, dan Remedy. Dengan mengusung Musik akustik sederhana, mudah dicerna dan sangat minimalis membuat The Trees and The Wild selalu di tunggu penampilannya oleh para pecinta Indie musik tanah air.

17. Sore

Sore band
Sore merupakan salah satu band Indie asal kota Jakarta yang beranggotakan Reza Dwi Putranto (gitar, vokal), Ade Firza Paloh (gitar, vokal), Awan Garnida (bass, vokal), Ramondo Gascaro (piano, keyboard, gitar, vokal), Bemby Gusti Pramudya (drum, perkusi, vokal) . Uniknya band ini membuat setiap personil untuk mengambil bagian sebagai vokalis.

18. White Shoes And The Couples Company

WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY band
COMPANY terbentuk di Jakarta pada tahun 2002. Mengusung genre pop/funk/jazz, band ini dapat dikatakan sebagai salah satu band yang konsisten dengan gaya retro tahun 70’an. Penampilan sang vokalis Aprilia Apsari yang mahir menunjukan kemampuannya berdansa ala retro 70’an juga menjadikan salah satu daya tarik tersendiri yang sering di tunggu aksi penampilannya oleh para pecinta Indie band Indonesia.

19. Endah n Rhesa

Endah n Rhesa
Endah n Rhesa adalah salah satu duo musisi Indie terbaik Indonesia, yang beranggotakan Endah Widiastuti (vokal dan gitar) dan Rhesa Aditya (bass). Dalam karirnya mereka sudah banyak mendapatkan berbagai penghargaan seperti Rolling Stone Editors’ Choice Awards “Rookie of the Year”, Anugerah Musik Indonesia kategori Produksi Album Alternatif Terbaik “Nowhere To Go”. Pada tanggal 5 Desember mereka memulai kehidupan barunya sebagai pasangan suami Istri dan semakin kompak meramaikan musik Indie di tanah air.

20. Protocol Afro

Protocol Afro band
Menurut mereka Protocol Afro mengusung Alternative Inkonsisten Pop dan terbentuk pada tahun 2007, band ini merupakan salah satu band yang sukses di luar negeri . Hal ini terbukti pada konser mereka pada acara Baybeats 2011 di Singapura tahu lalu.
Sumber: showmyband.com

Minggu, 27 Januari 2013

MALARI: Di Balik Sentimen Anti-Jepang


    
Kasus 15 Januari 1974 yang lebih dikenal dengan ''Peristiwa Malari'', biasanya dikaitkan dengan penentangan modal asing khusunya Jepang di Indonesia. Saat itu mobil dan motor buatan Jepang di bakar di mana-mana. Tercetat 807 buah mobil dan 187 sepeda motor yang dirusak atau di sulut api. Selain itu jatuh korban manusia: sedikitnya 11 orang meninggal, 300 luka-luka, 775 orang di tahan. Sebanyak 144 buah bangunan rusak berat dan 160 kh emas hilang dari sejumlah toko perhiasan.
      Peristiwa itu terjadi ketika Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka sedang berkunjung ke Jakarta (14-17 Januari 1974). Mahasiswa merencanakan menyambut kedatangannnya dengan berdemonstrasi di Halim Perdanakusuma. Karena di jaga ketat, rombongan mahasiswa tidak berhasil menerobos masuk pangkalan udara. Kemudian meletuslah kerusuhan dan pembakaran di Senen dan di beberapa tempat lain di Jakarta. Ketika pulang ke Jepang, tanggal 17 Januari 1974 pukul 08.00 pagi PM Tanaka berangkat dari Istana tidak dengan mobil melainkan diantar Soeharto dengan helikopter dari Bina Graha ke Halim Perdanakusuma. itu memperlihatkan bahwa suasana kota Jakarta masih mencekam. 

            Apakah betul peristiwa ini luapan sentimen anti (modal) Jepang? Tulisan di blog ini menggambarkan bahwa hipotesis itu tidak tepat, aktivitas pembakaran barang-barang buatan/merek Jepang hanyalah dalih dari pihak yang bertikai bahkan bersaing meraih kekuasaan tertinggi. Kasus ini mencerminkan  friksi elit milliter, khususnya rivalitas Jenderal Soemitro dengan Ali Meoertopo. Sebagaimana diketahui, kecenderungan serupa tampak di kemudian hari dalam kasus Mei 1998 (Wiranto versus Prabowo). Beberapa pengamat melihat Peristiwa itu sebagai ketidaksenangan masyarakat terhadap aspri (asisten pribadi) Presiden Soeharto ( Ali Moertopo, Soedjono Humardani,dll.) yang memiliki kekuasaan teramat besar.
             Setelah terjadi demonstrasi yang disertai kerusuhan,pembakaran, dan penjarahan, maka Jakarta pun menjadi berasap. Soeharto memberhentikan Soemitro sebagai Pangkopkamtib dan mengambil alih jabatan tersebut. Aspri Presiden di bubarkan. Kepala BAKIN Soetopo Juwono didubeskan dan digantikan Yoga Sugomo. Bagi Soeharto, kerushuan 15 januari 1974 mencoreng keningnya karena peristiwa itu terjadi di depan hidung tamu negara, PM jepang. Malu yang taktertahankan itu menyebabkan ia untuk selanjutnya sangat waspada terhadap semua orang/golongan serta melakukan sanksi tanpan berampun terhadap pihak yang mengusik pemerintah. Selanjutnya ia sangat selektif memilih pembantu dekatnya anatar lain dengan kriteria ''pernah menjadi ajudan presiden''. Jadi, perisriwa 15 Januari 1974 dapat disebut sebagai salah satu tonggak sejarah kekerasan Orde Baru: sejak itu represi dijalankan lebih sistematis.

Malari sebagai Wacana
      Di dalam buku Otobiografi soeharto(yang terbit tahun 1989) kasus Malari 1974 tidak disinggung sama sekali. padahal mengani petrus (penembakan misterius), Soeharto cukup berterus terang.
      Dalam Memorial Jenderal Yoga (1990) peristiwa itu digambarkan sebagai klimaks dari kegiatan mahasiswa yang telah berlangsung sejak tahun 1973. Yoga Sugomo berada di New York ketika terjadi kerusuhan 15  Januari 1974. Tetapi lima hari itu ia dipanggil ke Jakarta untuk menggantikan Sutopo Juano menjadi Kepala BAKIN. Menurut Yoga kegiatan di berbagai kampus baik ceramah maupun demonstarasi yang mematangkan situasi dan akhirnya bermuara kepada penentangan terhadap kebijakan ekonomi pemerintah. Awalnya adalah diskusi di kampus UI Jakarta (13-16 Agustus 1973) dengan pembicara Subadio Sastrosatomo, Sjarifudin Prawiranegara, Ali Sastroamidjojo dan T.B Simatupang. Disusul kemudian dengan peringatan Sumpah Pemuda yang menghasilkan ''Petisi 24 Oktober''. Kedatangan Ketua IGGI JP Pronk dijadikan momentum untuk demonstaris antimodal asing. Kumulasi dari aktivitas itu akhirnya mencapai klimaksnya dengan kedatangan PM Jepang Tanaka Januari 1974 yang disertai bukan saja demonstrasi tetapi juga kerusuhan.
         Dalam buku-buku yang ditulis oleh Ramadhan KH (1994) dan Heru Cahyono (1990) terlihat kecenderungan Soemitro untuk menyalahkan Ali Moertopo. Ali Moertopo dan Soedjono Humardani ''membina'' orang-orang eks DI/TII dalam GUPPI (Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan Islam).
         Dalam kasus Malari, lewat organisasi tersebut dilakukan pengerahan massa oleh Ramadi dan Kiai Nur dari Banten. Bambang Trisulo disebut-sebut mengeluarkan Rp 30 juta untuk membayar para preman, sementara Roy Simandjuntak mengerahkan tukang becak dari sekitar Senen. Kegiatan itu-antara lain perusakan mobil Jepang, Kantor Toyota, Astra dan Coca Cola -dilakukan untuk merusak citra mahasiswa dan memukul duet Soemitro-Soetopo Juwono. ini dilukiskan dalam buku Heru Cahyono, Peranan Ulama dalam Golkar 1971-1980, dari Pemilu sampai Malari(1992,hal.166). Sebaliknya dalam ''dokumen Ramadi' diungkapkan rencana Soemitro menggalang kekuatan di kampus-kampus sehingga akhirnya''ada seorang Jenderal berinisial 'S' akan merebut kekuasana dengan menggulingkan Presiden sekitar bulan April hingga Juni 1974. Revolusi sosial pasti meletus dan, Pak Harto bakal jatuh''. Ramadi dikenal dekat dengan  Soedjono Hoemardani dan Ali Moertopo. Tudingan dalam ''dokumen'' itu tentu mengacu kepada Jenderal Soemitro.
       Dengan berakhirnya Persitiwa Malari, untuk selanjutnya tidak ada lagi demonstrasi yang besar anti-Jepang. Meskipun dalam 3,5 tahun pendudukan Jepang di indonesia masih terdapat kesan tentang kekejaman yang di lakukan tentara Jepang yang tidak segan-segan, misalnya menempelang orang yang tidak mengikuti perintah mereka, namun disisi lain hal itu oleh sebagian masyarakat di terima sebagai suatu sikap penengakan disiplin. Pemerintah berupaya keras agar citra Jepang yang tidak jarang kasar serama masa pendudukan itu tidak sampai menyelusup kedalam pikiran orang Indoensia. Oleh sebab itu Departemen penerangan era Orde Baru langsung melarang pembuatan film Romusha. Alhasil, sampai sekarang kita-tanpa sentimen antimodal asing-masih bisa menikmati fasilitas yang diberikan mobil-mobil dan sepeda motor jepang dan barang produksi lainnya.
        Menarik melihat Presepsi orang Jepang terhadap peristiwa tersebut. Saya pernah di wawancarai seorang penulis Jepang yang menayakan apakah peristiwa Malari menguntungkan kompetitor Jepang dalam investasi di Indonesia seperti Korea Selatan? Sejak Oktober 1972 sampai dengan Januari 1974 terjadi pelonjakan harga minyak dunia dari 3 dollar menjadi 12 dollar per barrel. Jelas ini sangat berdampak bagi negara industri maju yang mengkonsumsi minyak. Ketika itu  AS sedang dilanda skandal Watergate. Di
antara negara maju,Perancis dan Jerman yang mengambil inisiatif untuk mengatasi masalah harga minyak ini. Sang penulis Jepang itu bertanya kepada saya, apakah ada indikasi keterlibatan Perancis dalam Malari 1974? Saya tidak tahu, jawab saya. Ia juga tidak menceritakan kepada saya bahwa Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka itu kemudian di ajukan ke pengadilan karena terlibat korupsi pembelian pesawat Lockheed.

Sumber: Buku Menguak Misteri Sejarah.

Sabtu, 26 Januari 2013

Serba-Serbi Perang Dunia II

Tembakan Pertama Penanda Peang Dunia II
     Tembakan pertama menandai pecahnya Perang Dunia II dilakukan oleh kapal latih Jerman ''Schleswig Holstein'' tanggal 1 september 1939, tepat pukul 14.47 siang. sasaran ''Schelswig Holstein'' adalah sebuah barak pasukan Polandia di Westerplatte.

Negara Paling Parah Kerusakannya


        Jepang adalah negara yang paling parah menderita kerusakan selama Perang Dunia II yang di akibatkan oleh serangan udara. Total korban tewas akibat serangan udara di jepang mencapai 668.000 orang, termasuk korban tewas akibat bom atom di Hiroshima-Nagasaki. Berikutnya adalah jerman dengan korban tewas mencapai 593.000 orang. Di tempat ketiga adalah Inggris dengan korban tewas 60.400 orang. Termasuk akibat serangan roket V-1 dan V-2 Jerman.

Jumlah Korban Perang Dunia II
           Selama Perang Dunia I, 95% dari korban tewas adalah tentara, dan 5% warga sipil. Statistik ini berbalik pada Perang Dunia II, di mana 33% korban tewas adalah tentara,dan 67% adalah warga sipil. Sebagian dari korban tewas warga sipil ini diakibatkan oleh kejahatan perang (Pembunuhan atau pembantaian warga sipil karena di sengaja).

Negara Super Power Selama Perang Dunia II
             Selain Uni Soviet, Perancis berstatus sebagai negara terkuat atau ''super power'' di dunia dalam hal kekuatan milliter secara resmitahun 1940 ketika digulung habis oleh Blizkirieg Jerman dalam tempo 6 minggu saja. Pada waktu itu, Perancis diperkirakan memiliki 105 divisi infanteri yang aktif, 6 divisi lapis baja, 7 divisi infanteri bermotor dan masih di tambah 4,5 juta orang prajurit cadangan. selain itu perancis memiliki hampir 3.500 tank dan 16.700 pucuk meriam artileri, melebihi yang dimiliki negara-negara lain di Eropa.
              Sementara itu, kekuatan Jerman yang sebenarnya menjelang pecahnya Perang Dunia II tidak diketahui secara pasti. Hal ini disebabkan meskipun mereka dilarang memperkuat angkatan bersenjata sesuai perjanjian Versailles pasca Perang Dunia I, Jerman secara diam-diam mempersiapkan tentaranya untuk berperang.

Kereta Api Pribadi Hitler
                 Sebelum perang Adolf Hitler mempunyai kereta api pribadi yang di beri nama ''Amerika''

''Man of the Year'' Majalah TIME

                  Adolf hitler adalah ''Man of the Year'' majala TIME pada tahun 1930. Ia dipilih karena jasa-jasanya dalam menyelamatkan Jerman dari keterpurukan.

Penyumbang Tentara Terbanyak
                 India menjadi penyumbang tentara terbanyak untuk pihak sekutu selama Perang Dunia II. Tidak kurang dari 2,5 juta orang tentara India bertempur di semua Front, baik Eropa, Afrika, Pasifik, Asia Tenggara, Asia Timur. Ini sekaligus menjadi jumlah tentara sukarelawan terbesar dalam sejarah.

Sisitem Kereta Api Tersibuk di Dunia Tahun 1944
               Pada tahun 1944, Jerman memiliki sistem kereta api tersibuk di dunia. Sekitar 1,5 juta orang dipekerjakan untuk mengoperasikan 29.000 perjalanan kereta setiap harinya dengan total lebih dari 988.000 Kereta  api ini melayani keperluan militer, ekonomi, industri.

Henry Ford Bikin Mobil untuk Jerman
                Henry Ford, pengusaha otomotif Amerika yang ternama, ternyata juga memproduksi kendaraan militer untuk jerman. Ford Motor Company juga memiliki pabrik di Cologne, Jerman dengan nama Ford-Werke AG. Jadi selain pabrik yang di Amerika memproduksi kendaraan militer untuk Amerika, pabrik yang di Cologne tersbut juga memproduksi kendaraan militer untuk Jerman. Dan pabrik yang di  Jerman ini memang tidak pernah menjadi sasaran pengeboman pesawat-pesawat bomber Sekutu. Diduga keras hal ini memang di sengaja.

Para Anggota Waffen-SS

               Sekitar 60% dari anggota Waffen-SS, angkatan bersenjata partai Nazi Jerman yang direkrut darin orang-orang non-Jerman. Ini bertentangan dengan ideologi dasar Nazi yang radikal, yang menganggap bangsa-bangsa selain yang berasal dari ras Arya Jerman adalah rendah, atau untermenschen (semi-manusia). sekitar 600.000 sukarelawan asing ikut memperkuat divisi-divisi Waffen-SS yang ada mengalami banyak sekali korban atau hilang, terutama pada invasi Jerman ke Uni Soviet (Operasi Barbarossa), dan tidak dapat segera digantikan dengan prajurit-prajurit baru.
                   Etnik yang menyumbang sukarelawan terbesar adalah suku bangsa Slav Ukraina (100.000 orang), di susul 'Arya Belanda' (50.000 orang), dan dari semenanjung Balkan (Bosnia + Kroasia). Dan diperkirakan hampir 1 juta orang tawanan perang Uni Soviet juga ikut menjadi sukarelawan di bawah ancaman hukuman mati jika tidak mau bergabung.

Banyak Rokok daripada peluru
         Angkatan Bersenjata Sekutu menghabiskan lebih banyak uang untuk memasok rokok kepada para prajurit dibandingkan uang yang dihabiskan untuk memasok peluru.

Blok Axis Sangat Lemah

          Perskutuan Jerman dengan negara-negara Eropa selama Perang Dunia II yang tegabung dalam blok 'Axis' terhitung sangat lemah misalkan saja sekutu terkuat Jerman yaitu Italia. Selama perang, bisa dikatakan Italia hampir tidak berbuat sesuatu yang berarti untuk membantu Jerman. Sebaliknya Jerman harus bebrbuat maksimal membantu Italia ketiak terancam terusir dari semanjung Balkan. Belum lagi apa yang terjadi  di Front Afrika Utara. Pada waktu itu, sebenarnya kekuatan italia jauh mengungguli Inggris, yaitu sekitar 200.000 orang menhadapi 38.000 tentara Inggris. Namun yang terjadi, secara memalukan justru Italia dihajar-habis-habisan oleh Inggris, dengan catatn korban tewas atau tertangkap di pihak Italia yang nyaris tidak masuk akal. Ini membuat Jerman segera mengirmkan bala bantuan yang tergabung dalam Afrika Korps yang termasyhur.Keadaan ini tidak bisa tidak ikut mengurangi kekuatan Jerman di daratn Eropa, yang harus membagi kekuatan pada saat berlangsungya invasi ke Uni Soviet, selain harus memperkuat kedudukan di Eropa Barat.

Sekian Serba-serbi Perang Dunia II bila ada yang mau menambahkan silahkan.

Sumber: KUMIS SANG FUHRER.

Jumat, 25 Januari 2013

Sejarah Singkat ANG YAN GOAN PEJUANG TIONGHOA-INDONESIA

     
     Perjalanan hidup Ang Yan Goan berhimpitan dengan sejarah etnis Tionghoa dan dinamika perang dingin. Ang Yan Goan yang lahir di Bandung tahun 1894 menempuh pendidikan dasar di THHK dan setelah tahun 1909 dikirm ke sekolah Ji Nan (khusus bagi orang Tionghoa perantauan) di Nanjing. Namun tahun 1911 meletus Revolusi Tiongkok sehingga Ang Yan Goan terpaksa kembali ke jawa.Ia kemudian aktif mengelola sekolah THHK di bogor.
          Tahun 1922 Ang Yan Goan menjadi redaktur koran Sin po. Selama empat dekade ia mengelola surat kabar tersebut sampai berganti nama menjadi Warta Bhakti tahun 1960-an dan diberedel awal Orde Baru. Menurut Ang Yan Goan, Sin Po dari awal mempunyai misi mengembangkan nasionalisme Tiongkok sehingga mereka akrab dengan konsulat Jenderal Tiongkok di Batavia.Koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah ''Indonesia'' untuk menggantikan '' Hindia Belanda'' dan ''warga Indonesia'' atau ''bangsa Indonesia menggantikan ''inlander'' pada tahun 1920-an. Surat kabar ini pula yang pertama kali memuat syair lagu Indonesia yang ditulis korespondennya, W.R. Supratman. Dalam buku Ang Yan Goan disebutkan pemuatan itu tahun 1930-an, tetapi pada arsip yang diperlihatkan Djoko Utomo, Kepala ANRI, anehnya tercantum tanggal 27 oktober 1928. Kalau ini benar, berarti sebelum diperdengarkan secara instrumentalia pada saat diikrarkan Sumpah Pemuda, teksnya sudah ''dibocorkan'' W.R. Supratman pada koran Sin Po.
           Pada bulan september 1945 Ang Yan Goan bersama dr. Kwan Tjoan Sioe menghadap Presiden Sukarno yang didampingi Wakil Presiden Hatta dan anggota kabinetnya di Pegangsaan Timur 56. Bung Karno mengatakan bahwa Indonesia Dan Tiongkok sama-sama berjuang menentang imprialisme dan menganut prinsip ius soli (kewarganegaraan ditentukan oleh tempat lahir).

Perang Dingin
         Dalam pemberitaan mengenai Perang Korea (1950-1953) tampaknya Sin Po  memihak Korea Utara yang memiliki persenjataan lebih lemah. Dalam suasana perang dingin pula hubungan Uni Soviet dan RRC menjadi retak. Di tanah air, pemerintahan yang dipimpin Sukiman  ( Masyumi) menjalin kerja sama pertahan dengan Amerika Serikat. Bulan Agustus1951 terjadi penangkapan terhadap 2.000-an orang yang dianggap kiri. Pemicunya adalah serangan sekolmpok orang berkaos palu arit ke pos polisi di Tanjung  Priok. Ang Yan Goan dan Siau Giok Tjan termasuk yang ditahan beberapa minggu. Anehnya, tokoh PSI Sutan Sjahrir juga terkena razia. Ang Yan Goan diinterogasi tentang haluan koran Sin Po serta dimana dia ketika terjadi peristiwa madiun tahun 1948. Razia Sukiman inik menarik untuk diteliti karena menurut John Roosa mengandung kemiripan dengan meletusnya peristiwa 1965. Jadi orang-orang PKI itu diprovokasi untuk bergerakterlebih dahulu lalu di hancurkan.
           Tahun 1960-an Ang Yan Goan pensiun dari Sin Po. Tetapi krisi keuangan yang membelit koran itu menyebabkan ia terpaksa ''turun gunug''. Ketika itu pula aparat menyegel koran tersebut Ang Yan  Goan menyodorkan nama Karim DP yang sudah belasan tahun menjadi wartawan koran tersebut sebagai pemimpin redaksi agar dapat diterima penguasa. Sin Po bergnti nama menjadi  Warta Bhakti dan menurut Ang Yan Goan memperlihatkan kenaikan oplah. Namun kemudian meletus Gerakan 30 September 1965 yang diawali dengan penculikan para Jenderal dan pengumuman Dewan Revolusi yang mencantumkan antara lain nama Karim DP dan Siau Gio Tjan. Breakhirlah riwayat Koran Sin Po. 
             Persitiwa G30S 1965 menyebabkan Ang Yan Goan kehilangan semuanya. Ia memutuskan menyusul putranya yang bekerja di Kanada tahun 1968. Di negeri ini lah ia sempat menuliskan memoar berdasarkan ingatannya belaka. Ang Yan Goan adalah saksi dan korban perang dingin. Ia meninggal tahun 1984 dalam usia 90 tahun tanpa sempat menyaksikan runtuhnya Tembok Berlin tahun 1989.

Sumber : Buku MENGUAK MISTERI SEJARAH